Dan Inilah Aku

siang ini hujan turun membasahi daun-daun tanah dan anjing-anjing liar yang berlari-lari riang sambil mengibas-ngibaskan ekornya. seperti ini pertama kalinya mereka merasakan sejuknya tetesan air hujan. tak bedanya dengan orang gila itu yang tetap tersenyum dan tertawa walau baju bau dan kepala dekilnya telah kuyup bermandikan air hujan. 

haahhh apakah benar-benar edan membandingkan keriangan dua makhluk itu dengan kebekuan yang kurasakan saat ini. siapa yang mau bertaruh kalau ini bukan pertama kalinya aku termanggu diam menyaksikan titik-titik hujan itu menghempas ke bumi.

tak ada yang tau, semua masih menyangka aku masih sama, gadis periang yang selalu tersenyum dan mudah tertawa dengan lelucon-lelucon jayus yang menurutku sangatlah basi. tak ada yang tau kalau hatiku sering menangis tiap detik detik malam yang kulalui, tetap terjaga dengan pikir dan angan sendiri dibawah kelopak mataku yang telah tertutup

hatiku sepi, duniaku gelap, jalanku buntu. tak satu dua kali ku coba berharap dan berdo'a untuk satu jalan pasti agar ku mendapatkan kehidupan yang berarti, tapi tak satu dua kali pun aku kecewa karna kegagalan harapan yang sia-sia itu.

mungkin tak akan lebih berat hidupku bila diriku bisa menjelma menjadi dua makhluk itu, sehingga tak banyak yang akan aku harapkan, jika ada secuil makanan yang dapat mengganjal sedikit rasa lapar itu akan lebih baik. 

tapi hidupku adalah aku yang terpaku tak bergeming di tengah-tengah keriangan senyum manis di bibir mereka mereka. tapi hidupku adalah aku yang terlihat kokoh mesti tak ada yang tau akan kesenduan hatiku. dan hidupku adalah aku yang tetap ceria di balik kekosongan dan kesepian hati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Tentang Aku

Nama Mu

Sebanyak yang kamu mau